Pages

Kamis, 29 Mei 2014

Hidayah Datangnya dari Allah

Sobat mutiara hati, memang benar ya, Hidayah Datangnya dari Allah, Allah berfirman yang artinya “Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Baqarah: 213), dan Allah berfirman yang artinya “Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemberi petunjuk.” (QS. Az-zumar:23).

Bahkan, pada Nabi Muhammad SAW pun, Allah berkata, wahai Muhammad, kamu tak dapat memberi hidayah kepada orang-orang yang kamu cintai, melainkan kepada orang yang Ku kehendaki. Contohnya saja,, paman Nabi SAW yakni Abu Tholib. Rosul begitu mencintai pamannya, segala cara dan upaya yang dilakukan beliau untuk mengajak pamannya kepada kebenaran, tidak sampai membuat pamannya menggenggam Islam sampai ajal menjemputnya. Padahal, paman Nabi selalu melindungi Nabi dan meyakini bahwa ajaran yang dibawa Nabi SAW merupakan ajaran yang benar.
Seorang rosul yang kita tahu kedudukannya di sisi Allah saja tidak mampu untuk memberi hidayah kepada pamannya, apalagi kita yang keimanannya sangat jauh dibandingkan beliau.

Saya pun sama, banyak orang yang saya sayangi, yang saya harap bisa kembali ke jalan lurus untuk menggapai keridhoan Allah. Saya mengingatkannya untuk melaksanakan sholat, namun dia berkata "nanti". Astagfirulloh.. Seperti yang diterangkan dalam hadist, melalaikan sholat saja sudah mendapatkan azab yang pedih, apalagi meninggalkannya.
Ya Allah, sungguh Engkaulah yang Maha Memberi Petunjuk.

Hidayah Datangnya dari Allah

Saya pun di sini bukanlah wanita yang sepenuhnya taat kepada Allah. Sebagai manusia, banyak kekurangan dan dosa saya. Namun, insya Allah saya selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, untuk menjadi wanita sholehah yang disayang Allah. Sudah sepatasnya saya mengingatkan orang-orang di sekitar saya agar berbuat kebaikan.
Namun apa daya,, jikalau hidayah itu belum Allah berikan pada orang di sekitar saya, tidaklah lagi yang bisa saya perbuat selain mendo'akannya agar mendapat hidayah dari Allah SWT.

Berkenaan dengan kejadian yang saya alami hari ini, saya jadi penasaran tentang bagaimana caranya mendapatkan hidayah Allah SWT. Makanya,, admin nyari nih di google. Dan nemu artikel-artikel ini.

Hidayah itu datangnya dari Allah Subhanahu wa ta'ala
Hidayah itu suatu puncak kesadaran manusia akan kebenaran sejati
Hidayah itu datang melalui perantara makhluk hidup atau mati
Jika seseorang mendapatkan hidayah dari Allah SWT
Maka ia telah menemukan harta yang tiada kira harganya
Karena hidayah adalah suatu anugerah terindah dari Tuhan
Saya tidak dapat memberi hidayah kepada siapa pun (makhluk yang berakal)
Kecuali hidayah itu datang hanya dari Allah yang Maha kuasa
Meskipun seseorang dinasehati semilyar nabi dan wali dengan nasehat atau dakwah yang indah dan super dahsyat
Maka tidak akan datang hidayah kepadanya, kecuali jika Allah menghendakinya
"Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbi 'aladdinika"
"Duhai Tuhan yang membolak-balikkan hati, Tetapkan hati (iman)ku atas agama-Mu (ISLAM)"
(http://hidayatullah1001.blogspot.com/)

Setelah mengetahui hal ini, lantas bagaimana upaya kita untuk mendapatkan hidayah? Bagaimana caranya membuat orang lain mendapatkan hidayah? Di antara sebab-sebab seseorang mendapatkan hidayah adalah :

1. Bertauhid

Seseorang yang menginginkan hidayah Allah, maka ia harus terhindar dari kesyirikan, karena Allah tidaklah memberi hidayah kepada orang yang berbuat syirik. Allah berfirman yang artinya “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kesyirikan, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-an’am:82).

2. Taubat kepada Allah

Allah tidak akan memberi hidayah kepada orang yang tidak bertaubat dari kemaksiatan, bagaimana mungkin Allah memberi hidayah kepada seseorang sedangkan ia tidak bertaubat? Allah berfirman yang artinya “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”.

3. Belajar Agama

Tanpa ilmu (agama), seseorang tidak mungkin akan mendapatkan hidayah Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya “Jika Allah menginginkan kebaikan (petunjuk) kepada seorang hamba, maka Allah akan memahamkannya agama” (HR Bukhori)

4. Mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi hal yang dilarang.

Kemaksiatan adalah sebab seseorang dijauhkan dari hidayah. Allah berfirman yang artinya “Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” (An-nisa: 66-68).

5. Membaca Al-qur’an, memahaminya mentadaburinya dan mengamalkannya.

Allah berfirman yang artinya “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus” (QS. Al-Isra:9)

6. Berpegang teguh kepada agama Allah

Allah berfirman yang artinya “Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali-Imron:101).

7. Mengerjakan sholat.

Di antara penyebab yang paling besar seseorang mendapatkan hidayah Allah adalah orang yang senantiasa menjaga sholatnya, Allah berfirman dalam surat al-baqoroh yang artinya “Aliif laam miim, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya dan merupakan petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”

Siapa mereka itu, dilanjutkan pada ayat setelahnya “yaitu mereka yang beriman kepada hal yang ghoib, mendirikan sholat dan menafkahkah sebagian rizki yang diberikan kepadanya” (QS. Al-baqoroh:3).

8. Berkumpul dengan orang-orang sholeh

Allah berfirman yang artinya “Katakanlah: “Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): “Marilah ikuti kami.” Katakanlah: ”Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An’am:72).

Ibnu katsir menafsiri ayat ini, “Ayat ini adalah permisalan yang Allah berikan kepada teman yang sholeh yang menyeru kepada hidayah Allah dan teman yang jelek yang menyeru kepada kesesatan, barangsiapa yang mengikuti hidayah, maka ia bersama teman-teman yang sholeh, dan barang siapa yang mengikuti kesesatan, maka ia bersama teman-teman yang jelek. “

Dengan mengetahui hal tersebut, marilah kita berupaya untuk mengerjakannya dan mengajak orang lain untuk melakukan sebab-sebab ini, semoga dengan jerih payah dan usaha kita dalam menjalankannya dan mendakwahkannya menjadi sebab kita mendapatkan hidayah Allah. Syaikh Abdullah Al-bukhori mengatakan dalam khutbah jum’atnya “Semakin seorang meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah, niscaya bertambah hidayah padanya. Seorang hamba akan senantiasa ditambah hidayahnya selama dia senantiasa menambah ketaqwaannya. Semakin dia bertaqwa, maka semakin bertambahlah hidayahnya, sebaliknya semakin ia mendapat hidayah / petunjuk, dia semakin menambah ketaqwaannya. Sehingga dia senantiasa ditambah hidayahnya selama ia menambah ketaqwaannya.”(sumber: http://remajaislam.com/)

Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita dan orang-orang yang ada di sekeliling kita ya sobat mutiara hati. Aamiin

sponsored :

pengobatan kolesterol


Hidayah Datangnya dari Allah

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More